Penyakit ini Hanya Bisa Dideteksi Melalui Screening Retina. Apa Saja?

Siapa yang tidak ingin sehat? semua orang pasti menginginkan dirinya selalu sehat termasuk mata yang sehat. Mata merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena itu sangat perlu menjaga kesehatan mata. Pemeriksaan mata tahunan sangat penting untuk menjaga kesehatan indera pennglihatan. Salah satunya dengan Screening Retina yang merupakan pemeriksaan mata keseluruhan dengan komprehensif untuk mendeteksi masalah di organ tersebut.

Retina merupakan lapisan tipis yang berada di belakang mata dan mengandung jutaan sel yang sensitif terhadap cahaya. Retina terdiri dari sel saraf yang berperan menerima dan mengatur informasi visual pada otak melalui saraf optik. Ditengah jaringan saraf terdapat makula yang berfungsi untuk penglihatan objek yang fokus dengan tajam atau detail.

Screening Retina dapat digunakan sebagai langkah awal untuk mendeteksi penyakit tertentu secara dini. Inilah beberapa penyakit yang dapat dideteksi melalui screening retina :

Ablasi Retina

Ablasi retina adalah penyakit dimana terlepasnya lapisan tipis atau retina. Penyakit ini tergolong berbahaya jika tidak segera ditangani karena dapat menyebabkan kebutaan permanen. Apabila retina terlepas maka penglihatan akan terganggu. Gangguan yang dialami bisa bersifat sebagian atau menyeluruh tergantung seberapa besar bagian retina yang terlepas. Ablasi mata biasa dialami oleh usia 50 ke atas, namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada usia anak – anak sampai dewasa. Screening retina dilakukan sebagai upaya pencegahan dari berkembangnya penyakit sebelum semakin parah, pula dilakukan untuk membantu dokter dalam menentukan tindakan yang tepat.

Ablasi retina tidak menimbulkan rasa sakit bagi penderitanya. Hilangnya penglihatan dapat terjadi secara tiba-tiba, atau biasa didahului dengan gejala seperti di bawah ini :

  • Munculnya bercak hitam yang tampak melayang di dalam penglihatan (floaters).
  • Penglihatan kabur atau tertutup oleh bayangan seperti tirai.
  • Lapang/ruang pandang pandang menyempit.
  • Kilatan cahaya pada penglihatan (fotopsia).

Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik adalah penyakit pada retina yang disebabkan oleh diabetes. Retinopati diabetik dapat menyebabkan penglihatan menjadi buruk bahkan kebutaan jika sudah parah. Kamera fotografi fundus non-mydriatic dapat digunakan dalam tes screening retina untuk mendeteksi penyakit ini. Alat ini dapat mencitrakan secara jelas keadaan retina untuk membantu diagnosa dan perencanaan tindakan yang tepat.

Gejala awal dari retinopati diabetik hampir tidak tampak sampai terjadi kerusakan besar di dalam mata. Apabila telah muncul, gejala – gejala yang paling sering ditemukan antara lain :

  • Melihat floaters atau titik hitam
  • Kesulitan melihat di malam hari atau kegelapan
  • Penglihatan kabur
  • Hilangnya penglihatan
  • Kesulitan membedakan warna

Glaukoma

Penyakit glaukome adalah terjadinya gangguan pada sistem drainase cairan mata. Akibatnya, tekanan pada bola mata akan meningkat dan merusak saraf optik. Pengidapnya akan merasakan gejala gangguan penglihatan, nyeri pada mata, bahkan sakit kepala.

Kebanyakan penderita glaukoma tidak mengalami rasa sakit dan hampir tidak ada gejala. Mereka hanya sadar penyakit ini begitu mereka melihat titik buta pada penglihatan tepi mereka. Namun, ada beberapa gejala, yang mungkin merupakan indikasi glaukoma, jadi sangat baik untuk memperhatikannya. Yaitu:

  • Glaukoma dapat menunjukkan beberapa gejala awal termasuk sakit parah di mata atau dahi
  • Ada beberapa kasus mata memerah
  • Penderita juga mengeluhkan penglihatan yang menurun atau kabur
  • Beberapa pasien glaukoma melihat pelangi atau lingkaran cahaya di sekitar cahaya terang
  • Penderita juga bisa mengalami mual dan muntah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *